Senin, 24 Oktober 2016

Pengaruh Terhadap Perkembangan Grafis

Judul/Bab         : Desain Pemodelan Grafik (TUGAS)
Nama                : Aji Prayitno
NPM                  : 50414677
Kelas                 : 3IA21
Mata Kuliah     : (DPG) #Softskill
Nama Dosen    : Syefani rachma deski

Perkembangan Desain Grafis
           
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan teks dan atau gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan. Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan termasuk tipografi, pengolahan gambar, dan page layout. Desainer grafis menata tampilan huruf dan ruang komposisi untuk menciptakan sebuah rancangan yang efektif dan komunikatif. Desain grafis melingkupi segala bidang yang membutuhkan penerjemahan bahasa verbal menjadi perancangan secara visual terhadap teks dan gambar pada berbagai media publikasi guna menyampaikan pesan-pesan kepada komunikan seefektif mungkin.

            Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis komunikasi lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan (mendesain) atau pun produk yang dihasilkan (desain/rancangan). Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik – yang sering kali disebut sebagai “desain interaktif” (interactive design), atau “desain multimedia” (multimedia design’)

Indonesia
            Di Indonesia, desain grafis sangat diminati. Perkembangan desain grafis di Indonesia sangat signifikan dibanding sebelumnya. Buktinya telah banyak perguruan-perguruan tinggi negeri atau swasta bahkan kursus yang memiliki program-program studi yang mempelajari desain grafis lebih dalam. Pada tiap perguruan tinggi tersebut, semua hampir memiliki mata kuliah yang kemungkinan besar hampir sama satu dengan lainnya. Hal ini mungkin disebabkan karena desain grafis sendiri tidak hanya menghasilkan gambar, lukisan, atau bahkan tulisan semata, namun desain grafis mampu memberikan wawasan dan pengetahuan tentang perfilman, periklanan, packaging, dan lain-lain.
            Saat ini, desain grafis sangat efektif untuk memberikan sarana-sarana yang mampu mengapresiasikan suatu kegiatan atau suatu acara, dapat memberikan contoh atau iklan dengan ilustrasi-ilustrasi yang menarik, serta mampu menghasilkan suatu rancangan produk dengan lebih maksimal. Desain grafis juga dapat menjadi sarana komunikasi dan informasi yang memberikan data yang lebih jelas, mampu menjadikan hiburan dan mengeksplorasi keahlian di bidang desain. Lantas bagaimana sih perkembangan awal desain grafis?

PERKEMBANGAN AWAL DESAIN GRAFIS
•          Diawali dengan Jurusan Reklame, Dekorasi dan Ilustrasi Grafik (REDIG) pada 15 Januari 1950 dengan nama Sekolah Toekang Reklame. Pada tahun 1969 bersamaan dengan berubahnya ASRI menjadi Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia (STSRI), jurusan REDIG dipecah menjadi Jurusan Seni Reklame, Jurusan Seni Dekorasi dan Jurusan Seni Grafis.
•          Pada tahun 1972 STSRI “ASRI” menyelenggarakan ujian S-1 yang pertama kali untuk para BA Seni Reklame. Nama Jurusan Seni Reklame dipakai sampai tahun 1982. Pada tahun 1983 Jurusan Seni Reklame berubah menjadi Jurusan Desain Komunikasi. Pada tahun 1984 bersamaan dengan perubahan STSRI “ASRI” menjadi Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta melalui fusi dengan Akademi Musik Indonesia (AMI) dan Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI). Jurusan Disain Komunikasi berubah menjadi Program Studi Disain Komunikasi Visual hingga saat ini.
•          Tahun 1967 dirintis Studio Grafis Jurusan Seni Rupa di FTSP ITB. Pada tahun 1973 dipecah menjadi Studio Seni Grafis dan Desain Grafis. Tahun 1984 Studio Desain Grafis berdiri sendiri. Pada tahun 1994 Studio Desain Grafis berubah menjadi Studio DKV dan pada tahun 1997 menjadi Program Studi DKV di bawah Departemen Desain. Tahun 2006 menjadi Program Studi DKV setingkat Jurusan di bawah fakultas.
•          Pendidikan Tinggi Desain Grafis berdiri di IKJ pada tahun 1977, di Universitas TRISAKTI tahun 1979, dan di UNS tahun 1981, serta desain grafis Universitas UDAYANA (UNUD) tahun 1981. Dan FSRD UNUD akhirnya menjadi ISI Denpasar setelah fusi dengan STSI Denpasar.
•          Pada era 1990 ditandai dengan berdiri DKV di STISI Bandung dan kemudian diikuti oleh UPH pada tahun 1994. Hingga sekarang sekitar 70an pendidikan tinggi Desain Grafis telah dan segera berdiri di Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Salatiga, Solo, Malang, Surabaya, Bali, Makassar dan menyusul di beberapa kota lainnya. Saat ini beberapa universitas negeri eks IKIP bahkan eks IAIN telah dan berencana membuka jurusan/program studi Desain Grafis terutama yang mempunyai jurusan seni rupa.

•                      Menjamurnya pendidikan tersebut tidak lepas dari perkembangan teknologi dan media informasi maupun gaya hidup. Hampir semua sektor seperti konsumsi, hiburan, media, infrastuktur, properti, keuangan, pendidikan dan sebagainya membutuhkan sentuhan desainer. Fenomena ini yang membuka peluang tumbuhnya profesi-profesi baru terkait dengan desain grafis yang pada akhirnya meningkatkan permintaan akan jasa pendidikan desain.
            Jika dulu seseorang mempunyai cita-cita keren dengan menjadi dokter, insinyur, dan pilot. Namun sekarang, di era ekonomi kreatif, profesi-profesi di bidang kreatif mulai menjadi pilihan utama. Menjadi musisi, penulis, DJ, film maker, animator dan desainer menjadi salah satu pilihan profesi favorit saat ini di samping banyak profesi di bidang kreatif lainnya.



            Akselerasi perkembangan teknologi grafis dimulai pada tahun 1960-an dengan hadirnya phototype setting dan xerography yang mengarah kepada digitalisasi. Halaman elektronik dan scan laser telah memberikan dua efek besar, yaitu:
1. Tersedianya perangkat (tool) dengan kemampuan lebih untuk berkreasi dengan memanipulasi teks dan gambar.
 2. Pertimbangan ekonomis telah menyebabkan tool tersebut diproduksi secara massal sehingga mengakibatkan aksesbilitas para desainer untuk menggunakannya.
            Beberapa peralatan grafis yang mengalamai perkembangan dimulai dari mesin cetak Albion dengan cara kerja mirip yang digunakan Guttenberg, mesin cetak relief sampai dengan power press, linotype composer yang menggunakan hot metal sampai dengan digunakannya mesin-mesin pencetak koran.
            Di Indonesia seni grafis diperkenalkan oleh R. Pirngadi pada tahun 1920.  Tokoh-tokohnya antara lain R. Saleh dengan karya litografi tahun 1940. Pada tahun 1945 Baharudin Marasutan dan Mochtar Apin membuat cukilan lino untuk dikirim kepada Negara-negara yang mengakui kedaulatan RI, diikuti tokoh-tokoh seperti Suromo dan Abdul Salam yang pernah mengajar di ASRI tahun 1960-1965.

Masa Industrialisasi Grafis
            Pola kerja di lingkungan grafis yang berubah sampai dekade akhir Abad 19 mengarah kepada pola baru automasi dan spesialisasi. Desainer tidak lagi berkonsentrasi penuh kepada seluruh rangkaian proses cetak, mulai dari gagasan sampai dengan produk akhir. Spesialisasi seperti type designer,type founders, type setter, paper makers, printer,binders dan publisher mulai dikerjakan oleh orang yang berbeda-beda. Teknologi bergerak dari manual kepada automasi, dari teknik monochrom kepada warna, dari skala kecil menjadi skala besar dengan pasar yang lebih luas (Bob Cotton, 1990:15).
            Masa ini dapat disebut dengan masa industrialisasi grafis karena perpindahan dari pola kerja manual menjadi pola kerja otomatis yang terspesialisasi. Percetakan pada akhir Abad 19 bercirikan produkksi dalam volume besar namun berkualitas rendah atau volume terbatas tetapi berkualitas tinggi. Tidak sampai tahun 1880, perbedaan area pasar di atas saling mempengaruhi satu sama lain. Terlebih ketika pendidikan mulai menjadi hak universal permintaan akan bahan-bahan cetak meningkat tajam. Ciri lain ditandai munculnya poster-poster besar penuh warna di banyak kota besar di Eropa dan Amerika pada tahun tersebut.

Kecendrungan Masa sekarang
            Dalam hampir dua dekade ini teknologi komputer telah mempengaruhi perkembangan desain secara umum, dan desain grafis secara khusus. Secara perlahan dan hampir tidak terbatas, teknologi yang satu ini mendorong terjadinya banyak perubahan dalam desain grafis. Bila Anda masih mempunyai majalah, kemasan produk, atau iklan yang dikeluarkan sekitar enam puluhan, cobalah amati dan bandingkan dengan produk sejenis yang keluar sekitar dua dasawarsa terakhir, Perubahan telah terjadi di sana-sini. Sangat jarang kita temui iklan dengan gambar outline dan back ground satau warna primer seperti yang sering muncul di iklan-iklan cetak enam puluhan. Halaman-halamn majalah kini menjadi begitu berwarna dengan model, warna-warna, komposisi yang terasa begitu nyata.
            Perubahan tampilan ini sesungguhnya mencerminkan terjadinya pergeseran dalam pola komunikasi visual masyarakat kontemporer. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa masyarakat konsumen kini tidak tertarik dengan produk yang hanya terdiri dari beberapa warna, komposisi simetris sederhana, atau konfigurasi teks dan gambar yang biasa. Masyarakat membutuhkan lebih dari yang demikian. Masyarakt kita cenderung lebih tertarik terhadap majalah yang penuh tampilan visual. Treatment warna dan komposisi yang sederhana secara visual kini tidak lagi cukup memnacing perhatian mereka. Salah satu faktor yang sangat terkait adalah perkembangan teknologi digital yang melahirkan Computer Generated Image atau yang secara umum disebut komputer grafis. Komputer yang telah menjadi teman sejak sekitar 80-an ketika budaya massal kita muncul adalah sebuah magnet besar yang begitu mempesona. Bukan hanya bagi bidang-bidang ilmu pasti, tapi juga bagi dunia desain grafis. Hal ini setidaknya sangat terasa setelah dua orang praktisi desain grafis Amerika, Zuzana Licko dan Rudy Vanderlans bereksperimen dengan komputer Macintosh dan melahirkan huruf-huruf yang dipromosikan dan didistribusikan melalui majalah Emigre, yang juga dikelola oleh kedua orang ini, telah membuka mata para desainer di seluruh dunia bahwa kotak masif itu sesungguhnya juga sebuah kawasan yang eksotik dan menantang untuk dieksplorasi. Proses perancangan yang sangat mengandalkan keterampilan manual, dengan adanya teknologi ini tiba-tiba terasa menjadi begitu 'klasik'.

Serbuan Citraan Digital dan Perubahan Karakter Tampilan Visual
            Semenjak saat itulah eksplorasi komputer grafis mengalami akselerasinya. Kini komputer telah memanjakan kita lewat ribuan atau bahkan jutaan 'bahan mentah' komunikasi visual. Dari mulai jenis huruf, potongan-potongan gambar (Clip-Art), dan stok foto digital. Material-material ini seringkali seudah ternacang dan diproduksi dengan apik (ready made), terklasifikasi ke dalam kategori-kategori tetentu yang siap untuk digunakan (ready to use). Komputer telah mereposisi peralatan grafis konvensial. Meja kerja desainer tidak lagi dipenuhi oleh peralatan-peralatan kuas, cat, palet, dan sebagainya namun berupa peralatan built in yang tersedia dalam software-software komputer. Stok digital menimbulkan perdebatan originalitas gagasan dan eksistensi hukumnya. Namun secara realitas produk desain grafis modern tetap laris dan banyak diminati meskipun sering disebut sebagai "seni kaleng" yang murahan. Kesimpulannya bahwa perkembangan grafis berhubungan sangat erat dengan perkembangan teknologi, budaya, dan dinamika kehidupan masyarakat. Dengan kata lain, desain selalu mengkspresikan zamannya.

Pengaruh Kebudayaan dan Teknologi
Kebudayaan
            Desainer menggunakan berbagai cara untuk menyampaikan artinya, dan sering kali memanfaatkan norma-norma budaya bersama, nilai-nilai, sejarah dan bahasa. Penggunaan simbol atau tokoh heroik dari masa lalu untuk mendukung atau mewakili sudut pandang atau kualitas tertentu. Selain itu, kebudayaan yang digunakan dalam desain pemodelan grafis secara tidak sengaja telah memberitahukan jati diri desainernya.
Teknik Elektronika
            Ilmu ini menyediakan teknologi kerangka kerja untuk desain sistem manusia komputer. Karena berbicara mengenai komputer, khususnya dari sisi perangkat keras tidak terlepas dari pembicaraan mengenai Teknik Elektronika. Selain dari sisi perangkat keras, juga harus mengerti perangkat lunak berkaitan dengan sistem aplikasi yang akan dikembangkan. Bidang teknik elektronika merupakan bidang utama dalam kerangka perancangan suatu sistem interaksi mausia-komputer.
Psikologi
            Psikologi perilaku dan kognitif dikonsentransikan dengan pemahaman perilaku manusia, persepsi, proses kognitif dan keahlian mengontrol motorik, dan mengajukan model proses tersebut yang dapat memberikan pengetahuan yang bermanfaat ke dalam metode pencocokan mesin terhadap pengguna manusia.
Pengalaman psikologi menyediakan teknik evaluasi formal untuk mengukur kinerja objektif dan opini subjektif dari sistem manusia-komputer.
Ergonomi
            Ergonomi dikonsentrasikan lebih pada aspek fisik dari pencocokan mesin ke manusia, dan didukung suatu data antropometrik yang menyediakan pedoman dalam desain tempat kerja dan lingkungannya, papan ketik komputer, dan layar monitor dan aspek fisik dari alat-alat antarmuka antara manusia dan mesin.
Ilmu Bahasa
            Komunikasi manusia-komputer secara definisi melibatkan penggunaan dari berbagai jenis bahasa,  apakah bahasa itu merupakan ‘bahasa natural’, suatu bahasa barbasis perintah tunggal, berbasis menu, pengisian formulir, atau suatu bahasa grafis. Ilmu Bahasa adalah pelajaran mengenai bahasa dan aspek seperti halnya bahasa komputasi dan bahasa teori formal menimpa formalitas ilmu komputer, dan digunakan secara luas dalam spesifikasi formal dari dialog-dialog manusia-komputer. Teori komunikasi matematis, seperti halnya Usaha (Shannon, 1948) dan ‘Prinsip Usaha Manusia Terakhir’  (Zipf, 1949), juga menjadi jembatan antara ilmu bahasa, ilmu komputer dan teknik elektronika.
Sosiologi
            Sosiologi dalam konteks ini dikonsentrasikan dengan studi dari pengaruh sistem manusia-komputer pada struktur lingkungannya.
Antropologi
            Antropologi (Ilmu Manusia) dikonsentrasikan dengan studi dari interaksi manusia – komputer. Dimana interaksi ini dipengaruhi oleh teknologi yang ada (sebagai contoh di kantor), antropologi dapat menyediakan pengetahuan yang bernilai ke dalam aktifitas seperti, interaksi tim dengan sistem komputer, sebagai contoh tim kerja desain, kelompok penulis, dan lain-lain.
Desain Grafis dan Tipografi
            Kemampuan estetika dari desain grafis dan tipografi adalah peningkatan yang penting terhadap desain sistem manusia-komputer sebagai pengguna antarmuka menjadi lebih fleksibel dan powerfull. Bagaimanapun, hal ini belum dapat diklaim untuk menjadi media baru yang tekstual dan penampilan grafik yang diunggulkan.

Desain pemodelan grafis dari segi interaksi manusia dan komputer
            Kemampuan estetika dari desain grafis dan tipografi adalah peningkatan yang penting terhadap desain sistem manusia-komputer sebagai pengguna antarmuka menjadi lebih fleksibel dan powerfull. Bagaimanapun, hal ini belum dapat diklaim untuk menjadi media baru yang tekstual dan penampilan grafik yang diunggulkan. Jelasnya, tidak ada individu dapat diharapkan mempunyai pelatihan formal di semua bidang tersebut, walaupun permintaan cukup tinggi untuk orang dengan latar belakang multidisipliner, gabungan kemampuan sistem komputer dengan beberapa keahlian ilmu manusia.

komputer-juga-manusia
Interaksi bisa dikatakan dialog antara user dengan komputer.
Model atau jenis interaksi, antara lain :
1. Command line interface (perintah baris tunggal)
contoh : unix, linux, dos
2. Menu (menu datar dan menu tarik)
contoh : hampir semua software menggunakan menu
3. Natural language (bahasa alami)
contoh : bahasa pemrograman terstruktur (belum objek)
4. Question/answer and query dialogue
contoh : mysql, dbase interaktif, dll
5. Form-fills and spreadsheets
contoh : excel, lotus, dll
6. WIMP
– Windows Icon Menu Pointer
– Windows Icon Mouse Pulldown Menu
yang termasuk komponen WIMP : button, dialogue boxes, pallettes, dll



sumber :
http://www.idseducation.com/articles/perkembangan-desain-grafis-di-indonesia/
http://duniagrafiskita.blogspot.co.id/2011/08/perkembangan-media-grafis.html
https://dwimuri.wordpress.com/2014/11/05/pengaruh-kebudayaan-dan-teknologi-dalam-membuat-design-pemodelan-grafis/
http://duniagrafiskita.blogspot.co.id/2011/08/perkembangan-media-grafis.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar