Sejarah Perguruan Silat JURUS ini diriwayatkan
berdasarkan penuturan lisan dari guru besar
Almarhum Pak Wakribadi yg dulu dikenal
masyarakat sebagai Lurah Desa Talang Tegal Jawa
Tengah serta dari beberapa kutipan sejarah pencak
silat di Indonesia. Pada masa penjajahan sekitar tahun 1936,
Kesultanan Solo dan Kesultanan Cirebon mempunyai
prakarsa untuk mempertemukan para pendekar
pada masa itu. Perrtemuan ini di prakarsai oleh
Pendekar Singa Perbangsa. Maksud dan tujuan
pertemuan saat itu adalah untuk mempersatukan dan menggabungkan jurus-jurus ampuh menjadi
satu kesatuan yang utuh dan kokoh untuk
menghadapi penjajahan. Tokoh tersebut diatas yang pada akhirnya memiliki
pengaruh besar bagi Perguruan Silat JURUS ini antara
lain :
- Pendekar Madi
- Pendekar Kari
- Pendekar Syahbandar dan Khair Atas kesepakatan bersama maka jurus-jurus dari
para pendekar tersebut di gabungkan menjadi
sepuluh jurus dan berkembang di daerah desa
Penampon, Margaluyu – Jawa Barat, dan terkenal
dengan nama “Jurus Nampon”. Selanjutnya ilmu silat ini dikembangkan oleh
almarhum R.M Notokusumo di daerah Ciamis, Jawa
Barat, dan menurunkan ilmu silat jurus tersebut
kepada murid-murid nya diantaranya Bung Karno, Ki
Hajar Dewantara, Mbah Kersen, Syech Haji Sam
Nampon, Abah Badri dan murid lainnya. Perkembangan Awal : Di kemudian hari, Syech Haji Sam Nampon dan Mbah
Kersen beserta murid utamanya, Bapak Wakribadi
mengembangkan ilmu persilatan ini didaerah
Padalarang, Jawa Barat, dan juga daerah Jawa
Tengah (Tegal, Purwokerto, sampai ke Wonosobo)
dan akhirnya menjadi sebelas gerak dasar jurus. Pencak Silat JURUS ini berkembang sesuai wasiat
Guru Besar, Bapak Wakribadi, yang wafat tahun
1980. Wasiat nya yakni agar perguruan silat ini tetap
menggunakan nama “JURUS” yaitu singkatan dari
Jujur dan Lurus yang memiliki makna falsafah sangat
mendalam serta hendaknya dapat mengembangkan dan melestarikan beladiri ini ke seluruh pelosok
tanah air. Pekembangan ilmu pencak silat ini akhirnya
memunculkan nama-nama perguruan silat seperti : Perguruan JURUS Margaluyu di daerah Margaluyu
Jawa Barat
Perguruan JURUS Waringin Agung di Jawa Tengah
Perguruan JURUS Seni Penyadar di Tegal dan Ciputat
Perguruan JURUS Turonggo Seto di Brebes
Perguruan JURUS Sekar Melati di Purwokerto dan Semarang
Perguruan JURUS Tri Jaya di Tegal
Perguruan JURUS Panca Husada di Semarang Sedangkan Abah Badri mendirikan Perguruan JURUS
Pendowo di Tasik, Perguruan JURUS Ronggo Jati di
Wonosobo, serta beberapa perguruan lain yg belum
semua di uraikan. Pembentukan Organisasi Perguruan Pencak Silat
Jujur dan Lurus / PPS JURUS : Murid dari Alm Pak Wakribadi yaitu Bapak Kasan
bersama murid lainya akhirnya mendirikan
Perguruan Pencak Silat Jujur dan Lurus yang
sekarang dikenal dengan nama sebutan PPS JURUS,
di desa Sukasari, kecamatan Bumi Jawa, Tegal, dan
terbentuk dibawah wadah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) yang kemudian berpusat di kota
Surabaya sebagai badan Pengurus Besar Perguruan
Pencak Silat Jujur dan Lurus [ PB-PPS JURUS ] di
bawah asuhan Guru Besar Bapak Tadjuli dari Cianjur. Hingga tahun 1995, telah berkembang PPS JURUS
dengan kolat (kelompok latihan) : Kolat - Surabaya
Kolat - Jakarta
Kolat - Ciledug Tanggerang
Kolat - Bandung
Kolat - Ujung Pandang
Kolat - Pacitan Kolat - Sidoarjo
Kolat - Lampung Perguruan ini punya 11 (sebelas) gerak jurus dasar
yang biasa kami latih bersama olah nafas setiap
latihan. Ke-sebelas gerak jurus dasar ini juga
mempunyai makna dan sasaran yang berbeda-beda. Sekilas mengenai gerak jurus dasar PPS JURUS : 1. Tendet (teundeut) = Sasaran ke ulu hati
2. Pupu bayu = Sasaran ke lutut kaki
3. Jeblag = Sasaran ke pundak
4. Beset = Sasaran ke pusar (4 penjuru)
5. Giles = Sasaran ke jantung dan perut
6. Lewat/Geser = Tangkisan dan elakan 7. Begal Pati = Sasaran ke 4 penjuru
8. Pegat/Potong/Belah = Sasaran ke jantung
9. Tarik = Sasaran ke lengan/tangan
10. Colok = Sasaran ke arah mata
11. Blegedeg Bubar = Sasaran ke segala penjuru Dari 11 gerak dasar itu juga tercipta rangkaian
gerakan kembangan pencak silat yg dimiliki
perguruan ini.
Beberapa kembangan ini juga di ambil dari tingkah
laku mahkluk alam semesta yang mempunyai
keistimewaan sesuai kodrat alamiahnya dari Allah SWT Sang Pencipta. Beberapa kembangan tersebut antara lain : Kembangan Rakit dan Kawin/Mustika
Kembangan Empat Penjuru Angin
Kembangan Segitiga
Kembangan Gempur Gunung
Kembangan Jalak Pengkor
Kembangan Harimau Kembangan Kera
Kembangan Pengemis Mabuk
Kembangan Badai Pecah Karang
Dan juga kembangan lainnya. Menariknya kalo dilihat berdasarkan latar belakang
dan proses pembentukan perguruan ini, jelas sekali
bahwa ada kesamaan konsepsi perguruan yang
amat signifikan antara PPS JURUS, Margaluyu Pusat,
dan PPS Nampon yaitu : "Meski jurus-jurus nya berbasis pada gerak pencak.
Tetapi sesungguhnya adalah ilmu beladiri
pernapasan, yang berkharomah tenaga dalam. Yang
mana seni beladiri pernapasan saat itu pada akhir
decade 1930an belum banyak dikenal oleh
masyarakat. Sehingga sulit di perkenalkan atau disosialisasikan. Baru pada tahun 1948 beberapa
perguruan perlahan mulai mendaftarkan pada
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan daerah
masing-masing (pada tahun ini di awali oleh
Margaluyu Pusat, dan selanjutnya diikuti beberapa
perguruan terkait)." (rdo736)
Terimakasih informasinya...
BalasHapus