Kamis, 14 Januari 2016

kesenjangan digital(digital divide)

Istilah ”kesenjangan digital” secara sederhana dijelaskan sebagai ketidaksamaan dalam hal akses pada komputer dan internet antara kelompok yang didasarkan pada satu atau lebih identifikasi sosial dan kultural. Sebagai contoh kesenjangan digital adalah perbedaan akses pada komputer dan internet antara kelompok wanita dan pria, usia tua dan muda.
Berdasarkan OECD tahun 2001, kesenjangan digital didefinisikan sebagai berikut:
"....the gap between individuals, households, businesses and geographic areas at different socio-economic levels with regard both to their opportunities to access information and communication technologies (ITs) and to their use of the Internet for a wide variety of activities ".1
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kesenjangan terjadi antara tingkat individu, rumah tangga,bisnis, dan area geografi yang tingkat sosial ekonominya berbeda, berdasarkan kesempatan mereka untuk mengakses teknologi informasi dan komunikasi.
Kesenjangan digital membahas mengenai kesenjangan antara individu yang memiliki akses dan yang mampu menggunakan teknologi komunikasi dan komputer secara efektif dengan individu yang tidak mampu serta tidak memiliki akses. Mengurangi kesenjangan digital berarti membahas mengenai pengaksesan internet dan sumber dayanya, penggunaan teknologi telekomunikasi dan komputer untuk bekerja, berkomunikasi, mencari informasi, membuat dan membentuk pengetahuan yang berfungsi efektif, dan pada akhirnya menciptakan sebuah komunitas yang lebih baik dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
Dapat disimpulkan bahwa digital divideatau kesenjangan digital adalah kesenjangan teknologi, seperti perbedaan kesempatan dalam mengakses internet, tidak mampu memanfaatkan informasi, memiliki dan tidak memiliki sarana untuk mengakses internet.
Penyebab terjadinya digital divide :

a. Infrastruktur
Masalah kesenjangan digital (digital divide) di Indonesia sebenarnya banyak dipengaruhi oleh tidak meratanya pembangunan infrastruktur jaringan komunikasi dan regulasi di berbagai daerah. Adanya perbedaan pola hidup antara masyarakat perkotaan dan pedesaan di daerah-daerah yang sudah maju. Masyarakat perkotaan di daerah yang sudah maju mempunyai kemampuan dan wawasan yang lebih tinggi akan teknologi informasi dibandingkan masyarakat perkotaan yang hidup di daerah kurang maju. Demikian pula, masyarakat pedesaan di daerah yang sudah maju, mereka akan mempunyai pengetahuan yang sedikit lebih tinggi untuk mengenal teknologi informasi dibanding masyarakat pedesaan di daerah yang kurang maju (bahkan tidak terjangkau jaringan komunikasi sama sekali).
Contoh mudah mengenai kesenjangan infrastruktur ini yaitu orang yang memiliki akses ke komputer bisa bekerja dengan cepat. Ia bisa menulis lebih cepat dibandingkan mereka yang masih menggunakan mesin ketik manual. Contoh yang lain, orang yang mempunyai akses ke komputer internet, otomatis mempunyai wawasan yang lebih luas di bandingkan mereka yang sama sekali tidak punya akses ke informasi di Internet yang serba luas.

Kesenjangan geografis

Kesenjangan geografis terutama tentang akses atau kurangnya akses ke media digital dan
Internet karena lokasi geografis. Kesenjangan geografis multidimensi dan dapat mengacu nasional, regional dan global kesenjangan di tingkat akses ke media digital dan internet. Sedangkan nasional dan regional membagi fokus pada tingkat akses internet di daerah atau wilayah yang berbeda dalam negara, kesenjangan global tentang kesenjangan akses antara orang-orang yang tinggal di sangat maju ekonomi utara dan mereka yang tinggal di kurang berkembang ekonomi selatan. Kesenjangan di bidang telekomunikasi juga pasti mempengaruhi tingkat digital peluang yang dapat tersedia untuk orang-orang yang tinggal di daerah tertentu dari dunia karena internet bergantung pada jaringan telepon. Contoh berikut menunjukkan beberapa perbedaan yang memperburuk kesenjangan global yang yang disebabkan oleh masalah infrastruktur:
-          Lebih dari 80% dari orang di dunia tidak pernah mendengar nada panggil, biarkan
sendiri 'berselancar' web atau menggunakan ponsel (UNDP 1999: 78).
-          Afrika, yang memiliki sekitar 739.000.000 orang, hanya memiliki 14 juta telepon
garis, yang jauh kurang dari baris di Manhattan atau Tokyo (Panos 2004: 4).
DIGITAL DIVIDE: KELANGKAAN, KESENJANGAN DAN KONFLIK 125
-          Sub-Sahara Afrika memiliki sekitar 10 persen dari populasi dunia (626
juta), tetapi hanya 0,2 persen dari satu miliar saluran telepon di dunia
(ibid .: 4).
-          Biaya menyewa rata-rata koneksi hampir 20 persen per kapita
PDB di Afrika dibandingkan dengan sembilan persen untuk dunia, dan hanya satu
persen untuk negara-negara berpenghasilan tinggi (ibid .: 4).
Pada dasarnya, 'kesenjangan digital hanyalah indikator dari lebih malaise ekonomi kemiskinan dan pengucilan ekonomi (Hassan 2004: 68) dan 'tidak dapat dibalik tanpa menanggulangi pluralitas faktor yang menyebabkan ketimpangan ...
[karena] ... akses terhadap TIK harus tertanam dalam perspektif yang lebih umum tentang inklusi, pembangunan dan pengentasan kemiskinan '(Servaes dan Carpentier 2006: 2).
Namun, sangat penting untuk dicatat bahwa meskipun membagi utara-selatan sangat diucapkan, masih ada perbedaan dalam tingkat akses dan penggunaan efektif dari media digital dan Internet antar negara masing-masing daerah.

b. Kekurangan skill (SDM)
Kekurangan skill SDM disini bisa dikatakan sebagai minat dan kemampuan dari seseorang untuk menggunakan sarana digital. Masih banyak masyarakat yang merasa gugup, takut sehingga enggan menggunakan sarana digital seperti komputer atau laptop.

c. Kurangnya pemanfaatan akan internet itu sendiri
Berbicara mengenai kesenjangan digital, bukanlah semata-mata persoalan infrastuktur. Banyak orang memiliki komputer, bahkan setiap hari, setiap jam- bisa mengakses Internet tetapi "tidak menghasilkan apapun". Misal, ada seorang remaja punya akses ke komputer dan Internet. Tapi yang dia lakukan hanya Chatting yang biasa-biasa saja. Tentu saja, ia tidak bisa menikmati keuntungan-keuntungan yang diberikan oleh teknologi digital. Itu artinya, kesenjangan digital tidak hanya bisa dijawab dengan penyediaan infrastruktur saja. Infrastruktur tentu dibutuhkan tetapi persoalannya adalah ketika orang punya komputer dan bisa mengakses Internet, pertanyaan berikutnya adalah, "apa yang mau diakses? Apa yang mau dia kerjakan dengan peralatan itu, dengan keunggulan-keunggulan teknologi itu.

DAMPAK POSITIF  DIGITAL DIVIDE

Dampak positif kesenjangan digital bagi sebagian orang yang belum mengenal atau menerapkan teknologi adalah masyarakat dapat termotifasi untuk ikut ambil bagian dalam peningkatan teknologi informasi. Teknologi informasi merupakan teknologi masa kini yang dapat menyatukan atau menggabungkan berbagai informasi, data dan sumber untuk dimanfaatkan sebagai ilmu bagi kegunaan seluruh umat manusia melalui penggunaan berbagai media dan peralatan telekomunikasi modern. Dengan menggunakan berbagai media, peralatan telekomunikasi dan computer canggih, Teknologi Informasi akan terus berkembang dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan dan peradaban umat manusia di seluruh dunia. Kemajuan peradaban manusia di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi pada abad informasi ini telah memudahkan manusia berkomunikasi antara satu dengan lainnya.

DAMPAK NEGATIF DIGITAL DIVIDE

Dampak negatif kesenjangan digital adalah bagi mereka yang mampu menghasilkan teknologi dan sekaligus memanfaatkan teknologi memiliki peluang lebih besar untuk mengelola sumber daya ekonomi, sementara yang tidak memiliki teknologi harus puas sebagai penonton saja. Akibatnya yang kaya semakin kaya dan yang miskin tetap miskin.
Kemajuan Teknologi Informasi itu terlahir dari sebuah kemajuan zaman, bahkan mungkin ada yang menolak anggapan, semakin tinggi tingkat kemajuan yang ada, semakin tinggi pula tingkat kriminalitas yang terjadi. Kehadiran internet ditengah masyarakat menimbulkan dampak positif dan Negatif, ibarat sebilah pisau, tergantung pemakainnya. Bila digunakan untuk hal-hal yang benar dan bermanfaat akan sangat membantu menyelesaikan pekerjaan, tetapi jika jatuh ditangan orang jahat akan membahayakan orang lain. Misalnya ; Pembobolan Kartu Kredit. pembobolan kartu kredit (Credit Card Fraud) dengan modus mencuri dan memalsukan kartu kredit. Perbuatan ini menimbulkan kerugian pada pemilik kartu Bank penerbit bahkan merugikan Negara.

Membagi sosial

Kesenjangan sosial adalah tentang perbedaan akses antara berbagai kelompok sosial karena hambatan sosio-demografis seperti kelas, pendapatan, pendidikan, jenis kelamin, usia dan ras. Misalnya, kelas merupakan salah satu penentu utama inklusi digital atau pengecualian. Sekali lagi, Internet sendiri adalah padat modal dan kemudian kebanyakan orang miskin disimpan di pinggiran nya karena bulanan komputer, modem, perangkat lunak dan Internet Service Provider ' langganan mungkin tidak terjangkau untuk mereka. Akibatnya, Norris mengamati bahwa, sejauh kesenjangan pendapatan yang bersangkutan, akses populer untuk komputer dan internet membutuhkan penghapusan hambatan keuangan yang memperburuk kesenjangan akses fisik yang, pada gilirannya, memiliki efek multiplikasi pada jenis lain membagi seperti jenis kelamin, ras dan melek huruf (lihat Norris 2001). . Demikian pula, pendapatan yang lebih rendah tidak selalu menghasilkan digital pengecualian karena di banyak kota di Asia, Afrika dan India masyarakat miskin tidak mungkin memiliki akses ke Internet di rumah mereka, tapi dapat mengembangkan penggunaan konsisten dalam perpustakaan umum, kafe cyber, pusat internet pedesaan dan jalur akses publik lainnya. Demikian pula, kita juga dapat menemukan bahwa orang-orang tua yang berpendidikan mungkin sering menggunakan Internet lebih dari para pemuda muda berpendidikan dan pengangguran di daerah perkotaan dari maju dan berkembang di dunia.

SOLUSI MENGURANGI DIGITAL DIVIDE

1.            Langkah yang terbaik untuk mengurangi kesejangan digital adalah menyiapkan masyarakat untuk bisa menangani, menerima, menilai, memutuskan dan memilih informasi yang tersedia. Penyiapan kondisi psikologis bagi masyarakat untuk menerima, menilai, memutuskan dan memilih informasi bagi diri mereka sendiri akan lebih efektif dan mendewasakan masyarakat untuk bisa mengelola informasi dengan baik. Dengan kemajuan teknologi informasi seseorang atau masyarakat akan mendapat kemudahan akses untuk menggunakan dan memperoleh informasi. Misalnya dengan mengadakan penyuluhan kesekolah-sekolah tentang penggunaan Internet.
2.            Pembangunan fasilitas telekomunikasi antara kota dan desa, sehingga setiap masyarakat yang ingin mengakses informasi dapat tercapai dengan tersedianya fasilitas telekomunikasi yang memadai. Wartel dan Warnet memainkan peranan penting dalam mengurangi digital divide. Warung Telekomunikasi dan Warung Internet ini secara berkelanjutan memperluas jangkauan pelayanan telepon dan internet, baik di daerah kota maupun desa.
Secara singkat solusi yang dapat digunakan untuk mengurangi digital divide, yaitu :
a. Penyedian infrastruktur yang memadai;
b. Memberikan penyuluhan tentang kemajuan teknologi informasi;
c. Pembangunan fasilitas telekomunikasi antara kota dan desa.

KESIMPULAN

Di era globalisasi saat ini, dimana kebutuhan akan teknologi dan jaringan komunikasi meningkat pesat mengharuskan setiap negara (termasuk Indonesia) untuk dapat memberikan pelayanan yang berbasis elektronik kepada masyarakat dengan tujuan untuk mengefektif dan mengefisienkan pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu di butuhkanlah e-government. Namun dalam pelaksanaannya ternyata masih banyak kendala, terutama terbatasnya ketersediaan infrastruktur yang justru mengakibatkan digital divide. Digital divide mempunyai arti sebagai kesenjangan (gap) antara individu, rumah tangga, bisnis, (atau kelompok masyarakat) dan area geografis pada tingkat sosial ekonomi yang berbeda dalam hal kesempatan atas akses teknologi informasi dan komunikasi/TIK (information and communication technologies/ ICT) atau telematika dan penggunaan internet untuk beragam aktivitas. Jadi, digital divide atau “kesenjangan digital” sebenarnya mencerminkan beragam kesenjangan dalam pemanfaatan telematika dan akibat perbedaan pemanfaatannya dalam suatu negara dan/atau antar Negara.
Banyak solusi yang sebenarnya dapat dipakai untuk mengurangi digital divide ini, antara lain yaitu :
a. Penyedian infrastruktur yang memadai;
b. Memberikan penyuluhan tentang kemajuan teknologi informasi;
c. Pembangunan fasilitas telekomunikasi antara kota dan desa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar