Sabtu, 13 Oktober 2012

ABAH PENDIRI GARIS PAKSI (GENDING RASPUZI)

       Gending Raspuzi adalah seorang praktisi silat terutama silat dari daerah Jawa Barat dan Banten. Lahir di Tasikmalaya, 9 Februari 1965.
        Gending Raspuzi atau kadang dipanggil dengan panggilan Kang Gending atau Abah adalah salah seorang penggiat pencak silat yang memperdalam silat dari tatar sunda.
Dalam kesibukannya memperdalam silat, Kang Gending mendirikan sebuah lembaga yang disebut dengan Lembaga Pewarisan Pencak Silat atau disebut dengan Garis Paksi. Selain itu Kang Gending juga merupakan pendiri dari Fukaseba. 

Berikut ini adalah beberapa aliran yang dikuasai oleh Kang Gending
Himpunan Pencak Silat Panglipur, dari Drs. M. Saleh
Perguruan Pencak Silat Manderaga, dari Drs. Agus Iim Suryana, M.Sc
Perguruan Pencak Silat Pager Kancana, dari Odid Supardi
Perguruan Pencak Silat Budhi Kancana, dari Suherman
Perguruan Pencak Silat Sekar Pusaka, dari Iyat Ruchiyat
Perguruan Pencak Silat Sanalika, dari Umar Suryana, Ageung, Nandar
Aliran Pencak Silat Cimande, dari H. Darwis dan H. Ishak
Aliran Pencak Silat Cikalong, dari Abdur Rauf, R.E. Harun
Aliran Pencak Silat Sabandar, dari Tb. Atje Setrawijaya
[[Aliran Pencak Silat Makao, dari Ki Arba dan Ki Asnawi
Aliran Sera, dari Dadang Usman
Aliran Seni Beladiri Timbangan, dari R. Muhyidin Anggakusumah dan A. Basari
Jurus Kajadian Maenpo, dari R. Memed.
Maenpo Peupeuhan, dari Djadja Wijayakusumah
Jurus Prasetya, Jurus Tunggal, Jurus Regu dari PB IPSI

Jabatan di Organisasi dan Pengalaman sebagai Pelatih/Juri/Penatar Pencak Silat
Pelatih Seni Beladiri Pencak Silat Pengda IPSI Jawa Barat periode 1995 – 1999
Pelatih Pencak Silat Seni Tradisi Pengda IPSI Jawa Barat periode 2000 – 2004
Wasit/Juri Pencak Silat di Pengda IPSI Jawa Barat periode 1995 – 1999.
Ketua Dewan Pelatih di Perguruan Pencak Silat Manderaga (sejak 1985).
Pelatih Kepala di Perguruan Pencak Silat Sabrang Girang sejak tahun 1990.
Pendiri dan Pelatih Utama di Lembaga Pewarisan Pencak Silat – GARIS PAKSI (1997)
Pelatih Utama di Himpunan Pencak Silat Panglipur Pusat sejak 2002.
Pendiri dan Pembina Utama di Perguruan Pencak Silat PAKSI (2007)
Ketua Bidang Litbang di Himpunan Pencak Silat Panglipur Pusat (sejak 1997).
Koordinator Seminar dan Latihan Seni Beladiri di Majalah Duel (sejak 2000).
Pendiri Forum Komunikasi Seniman Beladiri Indonesia (Fukaseba), Jakarta. (2000).
Litbang Forum Silaturahmi Pencak Silat Cianjur.
Anggota Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Budaya Paguyuban Pasundan (2007).
Pembina/Pelatih Cabang Panglipur Geger Layung (2002)
Dosen Luar Biasa di STSI Bandung (2003)
Ketua Litbang Pengda IPSI Jawa Barat periode 2004 – 2008
Pelatih Pencak Silat Pelatda Jawa Barat setiap menghadapi PON sejak tahun 1995.
Pelatih dan Peserta Festival Pencak Silat Nusantara di Malaysia tahun 1995.
Penatar pada Penataran Pelatih, Wasit dan Juri ke berbagai daerah di Jawa Barat sejak 1995.
Instruktur Pencak Silat pada Diklat Seni Beladiri Jurus dan Duel (2000).

Pengalaman sebagai Penulis & Karya
Penyusun Buku Kesenian bidang Pencak Silat untuk Guru SD dan SLTP (1994)
Narasumber buku “Tuturan Pencak Silat dalam Tradisi Lisan Sunda” Yus Rusyana (1996)
Narasumber buku “Pencak Silat Merentang Waktu” karya Oong Maryono (1998).
Pemakalah pada Konferensi Internasional Budaya Sunda (KIBS) di Bandung (2001)
Redaktur Tabloid Seni Beladiri Kanuragan (1999)
Redaktur Majalah Seni Beladiri Jurus (1999 – 2000)
Redaktur Majalah Seni Beladiri Duel (2000 – 2003)
Penulis artikel di beberapa media cetak seperti koran Galura dan Pikiran Rakyat.
Penata Gerak&Peraga Diajar Penca VCD Metode Belajar Mudah Seni Pencak Silat (2000)
Penata Gerak Pagelaran Pencak Silat “Jejak Kahir” di STSI Bandung (2004)
Penata Gerak Pagelaran Pencak Silat “Kemprung Padungdung” GK Miss Tjitjih (2005)

GARIS PAKSI


       Garis Paksi adalah sebuah lembaga independen yang kegiatannya melestarikan dan mengembangkan seni bela diri tradisional Pencak Silat, terutama yang berasal dari Jawa Barat dan Banten, Indonesia.
Sejarah Garis Paksi tidak terlepas dari pengalaman pendirinya yaitu Gending Raspuzi, seorang praktisi pencak silat yang mempelajari berbagai aliran pencak silat dan kemudian disusun dalam berbagai program pelatihan
Selain menyediakan program pelatihan reguler, Garis Paksi juga menyelenggarakan Program Belajar Jarak Jauh untuk berdomisili di luar Indonesia yang mungkin adalah yang pertama dilakukan untuk silat.
Sejarah
      Garis Paksi didirikan di Tasikmalaya pada 9 Februari 1997 ketika Lebaran 1 Syawal 1417 H dirayakan.
Garis Paksi secara luas terbuka untuk siapa saja yang ingin bergabung terlepas dari lembaga atau latar belakang seni bela diri nya. Pada dasarnya, mereka yang memiliki perhatian besar pada pencak silat menyambut gembira untuk mengajukan permohonan keanggotaan di Garis Paksi tanpa melepaskan keanggotaan perguruan bela diri mereka.
       Garis Paksi berkaitan dengan fakta bahwa pencak silat adalah salah satu warisan dunia yang berharga yang kita, sebagai penerus warisan budaya, tentu harus menjaga, melestarikan dan mengembangkan pencak silat. Hal ini disebabkan oleh alasan bahwa kita juga akan menjadi 'pendahulu' atau 'nenek moyang' di masa depan untuk anak-anak kita. Oleh karena itu kita harus berusaha keras untuk mewarisi silat pencak kepada generasi muda sebagai bentuk tanggung jawab kita untuk para pendahulu kita.
       Pencak silat adalah pusaka yang diwariskan oleh para leluhur. Pusaka ini tentu menjadi terawat dengan baik, namun ini juga percaya bahwa, sebagai 'ilmu', pencak silat adalah suatu proses yang memiliki arti perkembangan yang tidak pernah berakhir atau mencari menemukan 'arah atau bentuk yang lebih sempurna'.
Pencak silat yang membentang di atas tanah Sunda [sekarang, itu dibagi ke Jawa Barat dan provinsi Banten] adalah 'melimpah' dan unik. Bahan ini seni tradisional bela diri dapat dieksplorasi dalam hal mengembangkan sisi fisik, psikologis serta penginderaan melekat pada filosofi pencak silat. Pengalaman pribadi setelah mengetahui gaya pencak silat dari berbagai banyak sekolah dan guru / master sejak tahun 1976 telah mendorong Gending Raspuzi untuk mengatur Garis Paksi. Hal ini disebabkan oleh temuan bahwa ada banyak gaya yang tersebar di tanah Sunda dan, pada saat yang sama, ada ketakutan bahwa pusaka berharga secara bertahap akan menghilang jika upaya sistematis dan terencana dalam mewarisi kepada generasi muda tidak diambil.
        Sejak Garis Paksi didirikan, telah terjadi banyak kegiatan pelatihan yang diadakan untuk masyarakat seperti guru sekolah, anggota sekolah pencak silat, swasta maupun organisasi publik dan mereka yang ingin belajar pencak silat. Sebelumnya, Garis Paksi hanya menyediakan bahan dipilih dari pelatihan disebut misalnya 'paket' standar sikap atau Kata dalam Karate, pencak tari, aplikasi praktis untuk pertahanan diri, dasar pencak silat, Ulin Makao gaya, dan lain paket '. Oleh karena itu, sejauh ini belum ada bahan yang tunggal Garis Paksi murid menguasai nyata Garis Paksi sepenuhnya dan sistematis.
         Keanggotaan dalam Garis Paksi tidak dibatasi atau longgar di alam, akibatnya pendiri sering mengalami kesulitan yang signifikan dalam mengumpulkan tuanya murid / siswa. Hal ini disebabkan kondisi bahwa 'murid' mereka yang keorganisasian diikat dengan lebih 'nyata' mereka sekolah dibandingkan dengan Garis Paksi. Berdasarkan kondisi tersebut, sejak tahun 2007 pendiri telah membentuk sebuah kurikulum pelatihan yang lebih sistematis dari pencak silat, yang mencakup semua aspek pencak silat dan membagi keanggotaan Garis Paksi menjadi dua jenis:
         Keanggotaan Reguler: Level 1-level 7. Siapa saja diperbolehkan untuk mempraktikkan terlepas / nya keanggotaannya di lain sekolah silat pencak.
Keanggotaan khusus: tingkat 8-17. Keanggotaan ini hanya diberikan kepada mereka yang kegiatannya didedikasikan untuk Garis Paksi saja.
         Pendiri, Gending Raspuzi, mengharapkan bahwa Garis Paksi menjadi forum untuk memperluas persahabatan, olahraga, seni, prestasi, dan cakrawala yang lebih luas pada pencak silat. Hal ini juga diharapkan bahwa misi Garis Paksi dalam melestarikan, mengembangkan, dan mewarisi silat pencak kepada generasi muda.

Rabu, 21 Maret 2012

Sejarah dan Latar Belakang Perguruan Pencak SilatJURUS

Sejarah Perguruan Silat JURUS ini diriwayatkan
berdasarkan penuturan lisan dari guru besar
Almarhum Pak Wakribadi yg dulu dikenal
masyarakat sebagai Lurah Desa Talang Tegal Jawa
Tengah serta dari beberapa kutipan sejarah pencak
silat di Indonesia. Pada masa penjajahan sekitar tahun 1936,
Kesultanan Solo dan Kesultanan Cirebon mempunyai
prakarsa untuk mempertemukan para pendekar
pada masa itu. Perrtemuan ini di prakarsai oleh
Pendekar Singa Perbangsa. Maksud dan tujuan
pertemuan saat itu adalah untuk mempersatukan dan menggabungkan jurus-jurus ampuh menjadi
satu kesatuan yang utuh dan kokoh untuk
menghadapi penjajahan. Tokoh tersebut diatas yang pada akhirnya memiliki
pengaruh besar bagi Perguruan Silat JURUS ini antara
lain :
- Pendekar Madi
- Pendekar Kari
- Pendekar Syahbandar dan Khair Atas kesepakatan bersama maka jurus-jurus dari
para pendekar tersebut di gabungkan menjadi
sepuluh jurus dan berkembang di daerah desa
Penampon, Margaluyu – Jawa Barat, dan terkenal
dengan nama “Jurus Nampon”. Selanjutnya ilmu silat ini dikembangkan oleh
almarhum R.M Notokusumo di daerah Ciamis, Jawa
Barat, dan menurunkan ilmu silat jurus tersebut
kepada murid-murid nya diantaranya Bung Karno, Ki
Hajar Dewantara, Mbah Kersen, Syech Haji Sam
Nampon, Abah Badri dan murid lainnya. Perkembangan Awal : Di kemudian hari, Syech Haji Sam Nampon dan Mbah
Kersen beserta murid utamanya, Bapak Wakribadi
mengembangkan ilmu persilatan ini didaerah
Padalarang, Jawa Barat, dan juga daerah Jawa
Tengah (Tegal, Purwokerto, sampai ke Wonosobo)
dan akhirnya menjadi sebelas gerak dasar jurus. Pencak Silat JURUS ini berkembang sesuai wasiat
Guru Besar, Bapak Wakribadi, yang wafat tahun
1980. Wasiat nya yakni agar perguruan silat ini tetap
menggunakan nama “JURUS” yaitu singkatan dari
Jujur dan Lurus yang memiliki makna falsafah sangat
mendalam serta hendaknya dapat mengembangkan dan melestarikan beladiri ini ke seluruh pelosok
tanah air. Pekembangan ilmu pencak silat ini akhirnya
memunculkan nama-nama perguruan silat seperti : Perguruan JURUS Margaluyu di daerah Margaluyu
Jawa Barat
Perguruan JURUS Waringin Agung di Jawa Tengah
Perguruan JURUS Seni Penyadar di Tegal dan Ciputat
Perguruan JURUS Turonggo Seto di Brebes
Perguruan JURUS Sekar Melati di Purwokerto dan Semarang
Perguruan JURUS Tri Jaya di Tegal
Perguruan JURUS Panca Husada di Semarang Sedangkan Abah Badri mendirikan Perguruan JURUS
Pendowo di Tasik, Perguruan JURUS Ronggo Jati di
Wonosobo, serta beberapa perguruan lain yg belum
semua di uraikan. Pembentukan Organisasi Perguruan Pencak Silat
Jujur dan Lurus / PPS JURUS : Murid dari Alm Pak Wakribadi yaitu Bapak Kasan
bersama murid lainya akhirnya mendirikan
Perguruan Pencak Silat Jujur dan Lurus yang
sekarang dikenal dengan nama sebutan PPS JURUS,
di desa Sukasari, kecamatan Bumi Jawa, Tegal, dan
terbentuk dibawah wadah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) yang kemudian berpusat di kota
Surabaya sebagai badan Pengurus Besar Perguruan
Pencak Silat Jujur dan Lurus [ PB-PPS JURUS ] di
bawah asuhan Guru Besar Bapak Tadjuli dari Cianjur. Hingga tahun 1995, telah berkembang PPS JURUS
dengan kolat (kelompok latihan) : Kolat - Surabaya
Kolat - Jakarta
Kolat - Ciledug Tanggerang
Kolat - Bandung
Kolat - Ujung Pandang
Kolat - Pacitan Kolat - Sidoarjo
Kolat - Lampung Perguruan ini punya 11 (sebelas) gerak jurus dasar
yang biasa kami latih bersama olah nafas setiap
latihan. Ke-sebelas gerak jurus dasar ini juga
mempunyai makna dan sasaran yang berbeda-beda. Sekilas mengenai gerak jurus dasar PPS JURUS : 1. Tendet (teundeut) = Sasaran ke ulu hati
2. Pupu bayu = Sasaran ke lutut kaki
3. Jeblag = Sasaran ke pundak
4. Beset = Sasaran ke pusar (4 penjuru)
5. Giles = Sasaran ke jantung dan perut
6. Lewat/Geser = Tangkisan dan elakan 7. Begal Pati = Sasaran ke 4 penjuru
8. Pegat/Potong/Belah = Sasaran ke jantung
9. Tarik = Sasaran ke lengan/tangan
10. Colok = Sasaran ke arah mata
11. Blegedeg Bubar = Sasaran ke segala penjuru Dari 11 gerak dasar itu juga tercipta rangkaian
gerakan kembangan pencak silat yg dimiliki
perguruan ini.
Beberapa kembangan ini juga di ambil dari tingkah
laku mahkluk alam semesta yang mempunyai
keistimewaan sesuai kodrat alamiahnya dari Allah SWT Sang Pencipta. Beberapa kembangan tersebut antara lain : Kembangan Rakit dan Kawin/Mustika
Kembangan Empat Penjuru Angin
Kembangan Segitiga
Kembangan Gempur Gunung
Kembangan Jalak Pengkor
Kembangan Harimau Kembangan Kera
Kembangan Pengemis Mabuk
Kembangan Badai Pecah Karang
Dan juga kembangan lainnya. Menariknya kalo dilihat berdasarkan latar belakang
dan proses pembentukan perguruan ini, jelas sekali
bahwa ada kesamaan konsepsi perguruan yang
amat signifikan antara PPS JURUS, Margaluyu Pusat,
dan PPS Nampon yaitu : "Meski jurus-jurus nya berbasis pada gerak pencak.
Tetapi sesungguhnya adalah ilmu beladiri
pernapasan, yang berkharomah tenaga dalam. Yang
mana seni beladiri pernapasan saat itu pada akhir
decade 1930an belum banyak dikenal oleh
masyarakat. Sehingga sulit di perkenalkan atau disosialisasikan. Baru pada tahun 1948 beberapa
perguruan perlahan mulai mendaftarkan pada
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan daerah
masing-masing (pada tahun ini di awali oleh
Margaluyu Pusat, dan selanjutnya diikuti beberapa
perguruan terkait)." (rdo736)